Akabri 2001 Bangun Tempat Ibadah, Kapolri: Komitmen Sinergitas TNI-Polri Jaga Keberagaman
OTENTIK (JABAR) – Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri
acara puncak 20 tahun bakti untuk negeri alumni Akabri 2001 atau Dwipa Arya
yang menggelar kegiatan vaksinasi massal, pemberian bantuan sosial, pembangunan
dan renovasi 11 tempat ibadah di Sentul International Convention Center (SICC),
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12).
Sigit pun
mengapresiasi sinergitas TNI-Polri yang bersatu padu membangun dan merenovasi
11 tempat ibadah. Menurutnya, hal itu membuktikan komitmen dua lembaga tersebut
dalam hal menjaga keberagaman dan kebebasan beragama masyarakat Indonesia.
"Ini
menjadi salah satu hal yang perlu kita contoh. Bahwa tentunya TNI-Polri selalu
berkomitmen menjaga keberagaman di Indonesia," kata Sigit
Pembangunan
dan renovasi tempat ibadah itu dilakukan pada tujuh Masjid, satu Musala, satu
Pura, satu Gereja dan satu pondok pesantren. Sigit menambahkan, hal itu juga
wujud dari TNI-Polri yang berdiri di atas semua golongan.
"Jadi
ini bentuk TNI-Polri berdiri untuk melindungi dan di atas semua golongan yang
memang harus dijaga dan diamankan," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Menjaga
kebebasan beragama, kata Sigit, merupakan amanat idiologi Pancasila dan
konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagaimana Pasal 28 dan Pasal 29.
Terjaminnya kebebasan beragama juga merupakan bagian dari pengakuan Hak Asasi
Manusia (HAM) di Indonesia.
"Dan ini
tentunya wajib bagi kita khususnya TNI-Polri untuk melindungi kebebasan memeluk
agama dan ibadah menurut keyakinannya," ucap Sigit.
Sigit mengaku
mendapatkan laporan adanya gangguan terhadap masyarakat yang hendak
melangsungkan kegiatan ibadah di salah satu wilayah. Ia meminta, agar hal
serupa tidak kembali terjadi.
Pemerintah,
kata Sigit, bersama TNI dan Polri harus hadir untuk memberikan solusi jika
terjadi suatu gangguan. Selain itu, harus menjamin seluruh umat beragama di
Indonesia bisa diberikan kesempatan untuk beribadah sesuai dengan
kepercayaannya masing-masing.
"Saya
ingatkan, Agama apapun yang diakui, wajib kita lindungi. Maka pada saat mereka
melaksanakan ibadah, kita TNI-Polri dan Pemerintah wajib memberikan
perlindungan. Karena itu bagian dari amanah konstitusi," tutur Sigit.
Dalam
kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa, salah
satu kekuatan Bangsa Indonesia adalah mampu melindungi, mempertahankan dan
menjamin keberagaman yang ada. Hal itu juga bisa menjadi modal untuk menuju
Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
"Manakala
kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan, pertumbuhan ekonomi, SDM unggul,
semua bisa berjalan apabila stabilitas keamanan persatuan kesatuan bisa kita
pertahankan," jelas Sigit.
Karenanya,
Sigit menekankan, kesatuan dan persatuan harus betul-betul dijaga dan
dipertahankan karena merupakan tujuan nasional Bangsa Indonesia. Oleh sebab
itu, Sigit menegaskan, jajaran TNI-Polri jangan mudah terpecah belah dalam
melindungi kebebasan umat beragama.
"Karena
memang negara kita terdiri dari berbagai macam suku, agama bahasa dan etnis.
Dan tentunya itu satu kekuatan yang harus kita pertahankan," kata Sigit.
Persatuan dan
kesatuan, kata Sigit, sudah dapat dibuktikan dari penanganan dan pengendalian
Pandemi Covid-19. Saat ini, laju pertumbuhan virus corona sudah jauh lebih
baik. Semua itu, kata Sigit, berkat sinergitas dan gotong royong dari seluruh
elemen masyarakat Indonesia.
Di masa sulit
Pandemi Covid-19 dewasa ini, menurut Sigit, seluruh beban yang berat akan
terasa ringan jika Pemerintah, TNI, Polri dan elemen masyarakat bergandengan
tangan dan bersatu padu.
"Dan ini
terlihat dimasa sulit kita pada saat kita menghadapi Pandemi Covid-19, seluruh
elemen masyarakat bersatu. TNI-Polri, Pemda, Pemerintah Pusat, masyarakat,
relawan bersatu padu untuk bergerak bersama menghadapi Covid-19. Alhamdulillah,
bulan Juli lalu kita hadapi angka Covid-19, yang sangat tinggi. Terjadi situasi
gelombang kedua yang akibatnya banyak warga dan keluarga kita masuk rumah
sakit. Namun hari ini angka bisa kita kendalikan. Positivity Rate-nya di bawah
1," tutup Sigit. (ida/rls)
Comments