Pesan Elemen Pemuda Pringsewu Jelang Pemilu-Pilkada 2024: Jangan Ada Lagi Politisasi Agama
OTENTIK
(PRINGSEWU) – Elemen pemuda Kabupaten Pringsewu,
Lampung merajut tali silahturahmi dalam keberagaman.
Mengusung
semangat toleransi tersebut, elemen pemuda di Pringsewu menggelar Halal Bihalal
Lebaran 2022.
Kegiatan yang
dipusatkan di Gedung NU Pringsewu, Minggu (22/5/2022) kemarin dihadiri ratusan
pemuda lintas agama, masyarakat, komunitas dan organisasi.
Diantaranya
dari GP Ansor, Banser, Pemuda Katolik, Forum Pemuda Kristen, Perhimpunan Pemuda
Hindu, Pemuda Budha, BPK Oi Pringsewu dan RamonesArt.
Serta berbagai
komunitas, terdiri dari Berbagi Nasi, Vespa Bambu Seribu, Indonesia Escorting
Ambulance, My Trip My Adventure, Komunitas IT, dan Komunitas Sepeda Tua
Indonesia.
Kegiatan yang
dikemas dengan semangat nasionalisme ini, juga untuk menguatkan rasa persaudaraan
pemuda dari berbagai latar belakang berbeda.
Ketua
Panitia, Fitri Amin Buchori mengungkapkan, elemen pemuda ini membawa jargon
Kearifan Toleransi Adiwarna atau disingkat KiTA.
Menurutnya,
jargon ini untuk mengingatkan kembali terkait siapa itu KiTA.
Sebagai
pemuda Indonesia yang berideologi Pancasila. Bersemboyan Bhineka Tunggal Ika.
Harapannya,
lanjut dia, dengan keberagaman latar belakang itu menjadi hal yang indah.
Ketika direkatkan dengan semangat budaya/kearifan toleransi.
"Semua
yang berbeda ini, kita satukan untuk menjadi satu kesatuan, mewujudkan
Indonesia tetap dalam satu bingkai NKRI," ujar Fitri Amin Buchori.
Tidak hanya
itu, Fitri Amin Buchori yang akrab disapa Pi'i menambahkan, acara ini juga
untuk memberi pesan jelang hajat politik yang akan datang, Pemilu dan Pilkada
2024.
Diketahui
intoleransi cenderung meningkat ketika ada gelaran kontestasi politik.
Kondisi ini,
seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 lalu.
Isu-isu agama
kerap kali muncul dan kerap memancing konflik.
Tidak menutup
kemungkinan politisasi SARA akan terjadi lagi dalam hajat politik yang akan
datang.
Terkait itu,
kata Pi'i, elemen pemuda di Kabupaten Pringsewu berpesan supaya tidak membawa SARA lagi ke dalam kontestasi
politik.
Mengingat
dampaknya yang cukup besar bagi kehidupan harmonis masyarakat Indonesia yang
heterogen.
Kegiatan ini
pun mendapat dukungan pemerintah dan tokoh lintas agama di Pringsewu.
Mereka turut
hadir dalam Halal Bihalal pemuda lintas agama, masyarakat, komunitas dan
organisasi.
Terdapat juga
sejumlah organisasi dan komunitas lain sebagai undangan.
Dalam acara
itu, juga dilakukan deklarasi elemen pemuda, untuk berkomitmen menjunjung
semangat toleransi demi kesatuan dan persatuan pemuda Indonesia.
Deklarasi
dengan menancapkan bendera masing-masing organisasi dan komunitas di bawah
tiang bendera merah putih.
Deklarasi
diiringi lagu Iwan Fals dengan judul 'Di Bawah Tiang Bendera' dan 'Indonesia
Pusaka' ciptaan Ismail Marzuki.
Lantunan
kedua lagi ini menjadikan suasana deklarasi tersebut haru.
Setelah itu,
acara diakhiri dengan lantunan musik Kolintang yang berasal dari daerah
Minahasa, Sulawesi Utara.
Kolintang
yang dibawakan lima personil dari Pemuda Katolik ini menggemakan lagu Selamat
Hari Lebaran, Rayuan Pulau Kepala dan Kapan-Kapan.
Pasi Intel
Kodim 0424 Tanggamus Letda Masirun yang hadir mewakili Dandim Letkol Arm Micha
Arruan mengakui bila jelang 2024 besok masyarakat akan dihadapkan dalam nuansa
politik.
Menurutnya,
saat itu bukan hanya menjadi tanggungjawab TNI-Polri saja. Melainkan juga,
tanggungjawab seluruh masyarakat.
Kapolres
Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, yang hadir diwakili Kasat Bimas Iptu Mardiono
meminta elemen pemuda tetap menjaga keutuhan kedamaian di Pringsewu.
Iptu Mardiono
mengingatkan supaya pemuda tidak terpancing isu yang dikemas melalui agama.
"Melalui ikatan kebersamaan seperti ini, kita jangan
sampai menjadi korban adu domba antar umat beragama," pesannya.
Kabag
Kesejahteraan Masyarakat dan Keagamaan Pemerintah Kabupaten Pringsewu Rustian
juga mengingatkan, elemen pemuda agar tetap menjaga kerukunan yang selama ini
sudah tercipta di Kabupaten Pringsewu. (ida/rls)
Comments