Begini Penjelasan Kapolsek Sukoharjo Soal Tewasnya ATS
OTENTIK (PRINGSEWU) – Seorang remaja pria inisial ATS (15)
yang berstatus pelajar, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Desa
Tritunggal Mulya, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Senin
(8/8/2022)
Kapolsek
Sukoharjo Iptu Poltak Pakpahan saat dikonfirmasi awak media membenarkan peristiwa itu.
Disebut, ATS
ditemukan pertama kali oleh kakek korban, Sukidi (72), dalam kondisi telah
gantung diri dengan menggunakan tali plastik yang diikatkan di kusen kamar.
Menurut saksi
Sukidi, korban dari pagi hari tidak keluar dari rumah hingga menjelang magrib.
Kemudian sekira pukul 18.50 wib saksi menuju rumah korban karena lampu
penerangan rumah belum dinyalakan, sesampainya di rumah korban saksi sukidi
memanggil-manggil korban tetapi tidak ada jawaban, kemudian saksi mencoba masuk
akan tetapi seluruh pintu rumah terkunci dari dalam. Karena pintu dalam keadaan
terkunci saksi Sukidi mendobrak pintu belakang dapur rumah, pada saat saksi
sudah masuk dan menyalakan lampu saksi melihat korban dalam keadaan tergantung
di kusen pintu kamar.
"Mengetahui
kejadian itu, Saksi Sukidi kemudian berteriak meminta tolong kepada warga
sekitar yang kemudian meneruskan kepada pihak kepolisian," jelas Kapolsek
Sukoharjo Mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, S.IK, M.IK pada
Selasa (9/8/22) pagi.
Mendapat
laporan warga tersebut kata Kapolsek meneruskan, pihaknya langsung menerjunkan
anggota ke TKP.
Ketika
petugas datang ke TKP, korban sudah dievakuasi oleh keluarga dan warga.
Dalam proses
olah TKP, petugas menemukan seutas tali plastik yang terikat di kusen kamar
korban.
Diduga, tali
tersebut dipergunakan korban untuk gantung diri.
Namun, kata
Poltak Pakpahan, motif korban melakukan bunuh diri belum diketahui dan dalam
penyeledikan Polisi.
Poltak
mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh ATS oleh tim inafis dan
tenaga medis dari Puskesmas Adiluwih, tidak ditemukan tanda-tanda bekas
kekerasan di tubuh korban dan terdapat ciri khas bunuh diri.
"Keluarga
korban pun menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan
autopsi," ungkapnya.
Kapolsek
menambahkan, selama ini korban tinggal serumah dengan Ayah dan adik kandungnya,
pada saat kejadian ayah korban sedang
bekerja, sedangkan adik kandungnya sedang berada di rumah Saksi Sukidi. Untuk
Ibu korban sedang bekerja sebagai TKI di Malaysia.
Menurut
keluarga, sebelum kejadian, ATS tidak pernah menceritakan adanya masalah apa
pun.
"Jenazah
korban tadi malam sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan,"
tandasnya. (ida/rls)
Comments