Pj Bupati Pringsewu Menyerahkan Bantuan Pada Gerakan Bersama Pringsewu Cegah Stunting
OTENTIK (PRINGSEWU) – Penjabat (Pj) Bupati
Pringsewu Adi Erlansyah mencanangkan dimulainya Gerakan Bersama Pringsewu Cegah
Stunting (Gebrak Princes) Melalui Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (Germas).
Acara yang
diadakan di Lapangan Gajah Mada Kecamatan Adiluwih, Rabu (28/12/2022) ini
ditandai dengan makan buah dan minum jamu bersama, serta penyerahan bantuan
Bupati Pringsewu, yaitu berupa BKB Kit bagi 80 kelompok Bina Keluarga Balita
(BKB) dan KIT siap nikah bagi 81 kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja
(PIK-R) dari Dinas P3AP2KB, pemberian PMT untuk balita stunting bagi 72 orang,
gizi kurang sejumlah 1.053 serta BPJS Kesehatan untuk keluarga tak mampu, PMT
untuk ibu hamil KEK sejumlah 1.789 ibu hamil KEK dan 251 alat antropometri
untuk posyandu dari Dinas Kesehatan.
Kemudian,
bantuan peralatan sekolah untuk PAUD di 9 kecamatan dari Disdikbud, bantuan CSR
Bank Lampung berupa vitamin dan PMT untuk balita stunting, bantuan paket gizi
untuk ibu hamil dan balita stunting untuk 15 orang dan edukasi di desa lokus
stunting dari Dompet Dhuafa dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Lampung
melalui Program Gerakan Sadar Gizi bekerjasama dengan Bappeda Pringsewu,
pemberian bibit padi nutrizink untuk 2 kelompok tani dari Dinas Pertanian,
bibit ikan dari Dinas Perikanan, bantuan beras untuk 116 balita stunting dari
DKP serta pemberian KIA anak stunting dari Disdukcapil Pringsewu.
Pj.Bupati
Pringsewu Adi Erlansyah mengatakan Gebrak Princes Melalui Pendekatan Keluarga
dan Germas, merupakan salahsatu inovasi Pemkab Pringsewu dalam upaya mendukung
pencegahan stunting yang juga dijadikan program nasional oleh Presiden Joko
Widodo guna menciptakan SDM Indonesia yang sehat dan cerdas.
Untuk
menyukseskan program ini, menurut Adi Erlansyah, tidak bisa mengandalkan peran
sektor kesehatan saja, namun peran lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dengan ditunjang peran aktif seluruh komponen masyarakat.
Disampaikan
bahwa pada 2024 mendatang pihaknya menargetkan penurunan angka stunting di
Kabupaten Pringsewu hingga 10,9 %. "Kita optimis dapat terwujud. Oleh
karena itu, upaya-upaya pencegahan dan penurunan stunting yang dapat kita
lakukan adalah melalui intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab
langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung,
serta pendampingan pada calon pengantin usia subur, ibu hamil, ibu dan anak
pasca melahirkan usia 0-59 bulan, dan melakukan surveilans keluarga beresiko
stunting", ujarnya.
Pj.Bupati
Pringsewu juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama dengan penuh kesadaran
dan kemauan, berperilaku hidup sehat guna meningkatkan kualitas hidup yang
lebih baik, sehingga tercipta SDM yang unggul dan berkualitas. (*/hendri/kominfo)
Comments