Warga Minta Pemkab Lampung Timur Tangani Pencemaran di Way Sekampung
OTENTIK
(LAMTIM)–Aliran Sungai Way Sekampung
melintasi sejumlah desa di Kecamatan Jabung dan Marga Sekampung saat ini
tercemar limbah yang diduga berasal dari sejumlah pabrik. Warga minta
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mendengar keluhan mereka sehubungan dengan
berulangnya pencemaran Sungai (Way) Sekampung yang mengakibatkan ribuan ikan
mati di sungai tersebut untuk segera ditangani.
Mashur, warga Desa Asahan, Kecamatan Jabung di Lampung Timur, Senin (5/11/2018)
malam, menginformasikan Sungai (Way) Sekampung yang melewati desanya sudah tiga
hari ini mengeluarkan aroma tidak sedap dan keruh.
"Sudah tiga hari ini Way Sekampung mengeluarkan bau tidak enak dan airnya
keruh seperti air kopi," kata Mashur.
Mashur dan warga lainnya menyimpulkan Way Sekampung menjadi bau dan keruh
karena telah tercemar limbah.
"Kami menduga karena limbah dari perusahaan yang dibuang ke sungai,
apalagi kalau bukan limbah, " katanya.
Menurutnya, peristiwa seperti itu bukan baru kali ini terjadi, terapi setiap
tahun. Terakhir pada Juni 2018 lalu yang mengakibatkan ribuan ikan mati.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mendengarkan keluhan warga yang
selama ini menggantungkan hidup mereka dari sungai tersebut.
"Permintaan kami jangan sampai limbah itu dibuang ke sungai lagi,"
ujarnya.
Dia menyatakan, setiap tercemar Way Sekampung selalu disampaikan ke Badan
Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Timur, namun tidak ditindaklanjuti, sehingga
warga merasa jenuh.
"Sebenarnya kami malas membahas, tapi nanti kalau tidak disampaikan,
kejadian ini berulang kembali," katanya.
Camat Jabung Hendri Gunawan dikonfirmasi Selasa (5/11/2018) pagi membenarkan
kematian ikan-ikan di Way Sekampung.
"Memang benar itu, saya juga dikabari warga hari Minggu (4/11) kemarin, lewat
pesan messenger," ujarnya.
Hendri mengatakan, setelah mendapat kabar tersebut, dia meminta jajarannya
mengecek dan memastikanya dengan mengambil contoh air dan ikannya. Selanjutnya,
pihaknya melaporkan ke BLH Lampung Timur.
"Hari Senin (5/11) kemarin BLH sudah turun mengambil sampelnya,"
ujarnya lagi.
Namun, kata Hendri, saat petugas turun airnya sudah mulai jernih kembali, tidak
berwarna hitam lagi.
Hendri tetap meminta BLH mengumumkan hasil uji laboratorium itu ke masyarakat,
sehingga diketahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut.
Menurut Hendri, kejadian mati ribuan ikan di Way Sekampung memang terjadi
berulang-ulang.
Selama dia memimpin Kecamatan Jabung, diakuinya pada tahun 2018 ini merupakan
kejadian yang kedua kalinya.
"Kalau yang dulu (Juni 2018) airnya sudah bening, sehingga BLH kesulitan
menguji sampelnya, karena kadar limbahnya sudah berkurang," ujarnya lagi.
Hendri menyatakan, menyikapi kejadian berulang itu, pihaknya tengah mengusulkan
dibentuk Kelompok Masyarakat (pokmas) Pencinta Lingkungan Way Sekampung.
Adanya Pokmas ini diharapkan akan ikut menjaga Sungai Sekampung dan bertindak
cepat mengumpulkan bukti manakala sungai kembali tercemar, karena pada saat petugas
BLH turun mengambil sampel, sungai sudah menjadi bening lagi.
"Orangnya nanti diisi oleh warga yang tinggal di Way Sekampung, sehingga
kalau ada kejadian seperti itu lagi bisa segera ditangani, dan bisa ditelusuri
perusahaan mana yang mencemarinya," ujarnya pula. (apri/red)
Comments