Ada Apa Dinas Pendidikan Lampung Timur Gunakan Tenaga Keamanan dari Oknum TNI?
OTENTIK
(LAMPUNG TIMUR)–Wakil Ketua bidang Pembelaan Wartawan
PWI Lampung, Juniardi, S.IP, MH, menyesalkan sikap oknum Tentara Nasional
Indonesia (TNI) yang beralih fungsi menjadi "scurity" di dinas
Pendidikan Lampung Timur, menurutnya, itu sama saja dengan merendahkan korps
TNI.
"Jika benar ada oknum TNI yang menghalang
halang-halangi tugas wartawan, tidak hanya melanggar kedinasan dari
kesatuannya, tapi juga merendahkan martabat korp TNI,” kata Juniardi,
Rabu (7/11).
Ia juga merasa keanehan karena Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Lampung Timur sejatinya mengurusi masalah
pendidikan di jaga oknum TNI.
"Patut dipertanyakan, ngapain tentara
di sana, Pemda sudah kan ada Pol PP (Polisi Pamong Praja),
jika ada ganggu Kamtibnas, ada Polisi," ujar Juniardi
Mantan Ketua koKomi Informasi (KIP) Lampung itu
juga menjelaskan bahwa TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan
keamanan negara yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan
keputusan politik negara.
Juniardi menjelaskan, fungsi dan tugas pokok TNI
adalah sebagai alat pertahanan negara, yang berfungsi penangkal terhadap setiap
bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar maupun dalam negeri
terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
"TNI itu penindak terhadap setiap bentuk
ancaman bersenjata dari dalam dan luar negeri, pemulih terhadap kondisi
keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan alasan Dinas Pendidikan
menggunakan tenaga keamanan dari oknum TNI, "apakah dinas pendidikan
Lampung Timur itu telah terjadi ancaman kedaulatan negara, Ada ada saja,"
katanya.
Terkait masalah ini Juniardi meminta Komandan
TNI, baik Korem 043 Gatam, Brigif III Piabung, atau Lanal, dan
Astra Kasetra melakukan evaluasi anggota satuannya terutama terhadap
oknum yang memanfaatkan tugas pokok TNI, sehingga tidak menciderai nama
baik korp TNI di masyarakat.
"Tugas pokok TNI dilakukan dengan operasi
militer untuk perang, operasi militer selain perang, misal mengatasi gerakan
separatis bersenjata, pemberontakan bersenjata, aksi terorisme, dan lain
lain, kenegaraan, " katanya. (apri/*)
Comments