Ketua DPRD Mingrum Gumay Dukung Menteri Perdagangan dalam Menekan Biaya Pajak Ekspor Nanas
OTENTIK (LAMTENG) – Ketua DPRD Lampung Mingrum
Gumay SH,. MH mendukung upaya Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan (Zulhas) dalam
menekan biaya pajak ekspor nanas di Eropa yang mencapai hingga 58%. Sabtu,
(04/03)
Ketua DPRD
Lampung Mingrum Gumay SH., MH menyebutkan bahwa usaha yang dilakukan oleh PT
Great Giant Peneaple (GGP) di Lampung merupakan perusahaan yang melakukan
kolaborasi dengan petani yang ada di lampung, sehingga pemerintah melalui
lembaga DPRD Lampung sudah seyogyanya mendukung upaya-upaya yang harus ditempuh
untuk menjaga stabilitas dan keberlangsungan bisnisnya.
“ Sepanjang
korporasi atau perusahaan itu memiliki nilai asas manfaatnya yang dapat
langsung dirasakan oleh masyarakat, kita harus mendukung dan menjaga agar
stabilitasnya bisnisnya tidak terganggu, kemitraannya sudah banyak dengan
petani bahkan sudah puluhan ribu masyarakat lampung yang menggantungkan
hidupnya di perusahaan tersebut, jadi ya pemerintah harus hadir untuk berikan
solusi yang cepat, tepat dan terarah “ Ujar Mingrum
Kader Senior
PDI Perjuangan Lampung ini juga menjelaskan bahwa GGPC telah banyak memberikan
kontribusi untuk Provinsi Lampung melalui kemitraan yang dibangun disejumlah
daerah.
“ Kemitraan
yang dibangun bukan profit orientied saja, bahkan saya pernah cek ke lapangan
dan berdiskusi dengan petani binaan GGPC mereka mengakui diberikan pelatihan,
ilmu serta bibit yang terbaik dan mereka tidak dipaksa memberikan hasil
panennya kepada GGPC, mudahnya tidak ada keterikatan yang dibuat , seperti itu
“ Ungkap Mingrum
Diberitakan
sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkfli Hasan (Zulhas), mengunjungi PT Great
Giant Peneaple (GGP) Lampung Tengah, Jumat (03/3/23). Dirinya mengaku
baru mendapatkan informasi bahwa ekspor pajak GGP mencapai 16% sampai 58% di
Eropa.
Menurut
Zulhas, pihaknya akan secepatnya memanggil duta besar negara terkait
untuk ditanyakan guna mencari solusi terbaik agar tidak memberatkan perusahaan.
"Baru
tadi mendapatkan laporan bahwa GGP kena pajak pengirim ekspor nanas 16% di
negara Eropa, bahkan di Turki 58%, Korea Selatan 30%," katanya di sela
kunjungan ke GGP
Terpisah,
Direktur Coorporate Affair PT. GGP Willy mengaku keberatan dan sulit untuk
diterima dengan kondisi pajak di eropa cukup tinggi.
“ Kita
diperlakukan dengan pajak 16%, di negara Eropa sudah berjalan 15 tahun lebih.
Namun dengan pajak tinggi, kita masih kuasai perdagangan nanas 23%, apa lagi
bila nantinya bisa seperti Philipina yang bisa diberlakukan pajak 0% “ katanya.
(hendri/rls)
Comments