Pemkab Lampung Selatan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Mendagri
OTENTIK (LAMSEL) – Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Lampung Selatan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai
Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2023 yang dipimpin langsung Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian
Jajaran
Pemkab Lampung Selatan yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Thamrin mengikuti Rakor tersebut secara virtual dari Aula Krakatau, kantor
bupati setempat, Senin (13/3/3023), bersamaan dengan seluruh pemerintah
provinsi, dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam
arahannya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan
untuk membahas langkah konkret mengenai pengendalian inflasi di daerah tahun
2023.
Tito
Karnavian mengatakan, bahwa inflasi merupakan hal yang sangat mendasar untuk
bangsa dan rakyat. Oleh karenanya hal tersebut perlu diantisipasi terlebih
menjelang bulan Ramadan.
“Mengenai
inflasi, kita jangan pernah lelah dan berhenti untuk menjaga pengendalian
inflasi ini. Karena ini menyangkut
kenaikan harga barang dan jasa terutama yang berhubungan dengan pangan,” ujar
Tito Karnavian melalui sambungan zoom meeting.
Tito
Karnavian menambahkan, dilihat dari semua survei apa yang menjadi perhatian
rakyat, pasti itu mengenai kenaikan harga barang dan jasa, lapangan kerja dan
baru isu lainnya.
“Jadi kita
perlu sama-sama melihat trend kenaikan barang dan jasa. Dimana saja
daerah-daerah atau komoditas apa saja yang perlu diatasi dan perlu
diintervensi. Apalagi masih musim hujan dan minggu depan kita juga sudah
memasuki bulan Ramadan yang biasanya mengalami kenaikan yang meningkat. Jadi
harus benar-benar menjadi perhatian kita,” imbuhnya.
Tito
Karnavian juga menyampaikan, berdasarkan hasil monitoring untuk daerah-daerah
yang terkendali cukup baik pada Minggu lalu, yaitu dibawah angka nasional
5,47%. Untuk tingkat provinsi adalah Sumatera Selatan 5,43%, untuk tingkat
Kabupaten yaitu Kabupaten Mimika 5,37%
dan untuk tingkat Kota yaitu Kota Samarinda 4,91%.
“Kemudian
daerah-daerah yang inflasinya diatas rata-rata nasional adalah provinsi Lampung
6,52%, Kota Dumai Riau yaitu 6,98% dan Kabupaten Manokwari 6,83%,” ungkapnya.
Tito
menuturkan, dalam mengendalikan inflasi harus saling bersinergi, menjaga
ketersediaan bahan melalui kerja sama antar daerah dengan daerah penghasil dan
melakukan intervensi melalui anggaran dana yang ada. Selain ada barangnya dan
harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
“Bersinergi
itu tidak mudah, sesuatu yang mudah diucapkan tapi dalam praktik tidak banyak
yang bisa mengerjakan untuk bisa bersama untuk bisa bersinergi. Melakukan
intervensi melalui anggaran dana yang ada selain ada barangnya, harganya pun
dapat terjangkau oleh masyarakat. Sehingga dapat mencapai real data kita yaitu
4,91%, dibawah 5%. Jika semua daerah bisa dibawah 5% itu adalah prestasi buat
Indonesia,” ujarnya. (hendri/kmf)
Comments