Gubernur Arinal Dorong Penguatan Ketahahan Pangan dan Pemantapan Transformasi Ekonomi & Kualitas SDM
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi mendorong penguatan ketahanan pangan guna mendukung pemantapan
transformasi ekonomi dan peningkatan kualitas SDM menuju rakyat Lampung
Berjaya.
Hal itu
diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi,
saat mewakili Gubernur membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian
(Musrenbangtan) Sub Sektor Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Lampung Tahun 2023, di Grand Karakatau Ballroom Swiss Belhotel Bandar
Lampung, Senin (27/03/2023).
Menurut
Kusnardi, sektor pertanian dimandatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat secara umum, khususnya bagi 9 juta jiwa penduduk Lampung.
Ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan juga menjadi persoalan kritikal
yang harus dikelola dengan baik seiring dengan meningkatnya tren pertumbuhan
penduduk.
Provinsi
Lampung akan terus mendorong peningkatan produksi, mutu dan daya saing produk
pertanian guna mewujudkan kemandirian produksi pangan.
Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung ini berharap musrenbangtan dapat
merumuskan strategi kebijakan dan prioritas program dalam upaya mewujudkan visi
Lampung yaitu Rakyat Lampung Berjaya.
Tema
Musrenbang itu sendiri membahas Penguatan Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan
Hortikultura Guna Mendukung Pemantapan Transformasi Ekonomi dan Peningkatan
Kualitas SDM Menuju Rakyat Lampung Berjaya.
Musrenbangtan
ini merupakan langkah awal proses perencanaan pembangunan ketahanan pangan,
tanaman pangan, dan hortikultura Provinsi Lampung untuk program/kegiatan Tahun
2024.
Kusnardi
menilai Provinsi Lampung memiliki banyak keunggulan baik secara geostrategic,
demografis, dan kekayaan alam. Keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara
baik dan di optimalkan menjadi keunggulan kompetitif untuk kesejahteraan
masyarakat Lampung.
“Untuk terus
meningkatkan produksi hasil pertanian dan kesejahteraan petani, Provinsi
Lampung mengimplementasikan Program Kartu Petani Berjaya (KPB), Program ini
bertujuan untuk membantu para petani dalam mengatasi kebutuhan sarana produksi,
akses keuangan, pembinaan manajemen usaha dan teknologi, penanganan panen dan
pascapanen, pemasaran hasil, jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani
berprestasi yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Bidang Pertanian.” ujar
Kusnardi.
Berdasarkan
Data BPS, Perekonomian Provinsi Lampung Tahun 2022 didominasi oleh lapangan
usaha sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan dengan kontribusi terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 27,90 persen.
Pada Desember
2022 Nilai Tukar Petani Provinsi (NTP) sebesar 102,19. Kondisi
pandemi Covid-19 tahun lalu dan kondisi endemi tahun ini, sektor pertanian
merupakan satu-satunya sektor yang tetap tumbuh positif dan produktif.
Dalam rangka
upaya menekan laju impor dan stabilisasi harga kedelai, pada tahun ini
Kementerian Pertanian akan melakukan terobosan pengembangan kedelai seluas
20.000 ha di Provinsi Lampung yang tersebar di 15 kabupaten/kota dengan
memanfaatkan lahan di kawasan PTPN VII, Inhutani V, perkebunan swasta, dan
lahan non produktif lainnya.
“Untuk itu,
agar Kepala Dinas Kabupaten/Kota segera berkoordinasi dengan seluruh
stakeholders dalam pendataan/identifikasi/lahan dan calon petani untuk
selanjutnya diusulkan sebagai calon petani/calon lokasi kegiatan pengembangan
kawasan kedelai,” ujar Kusnardi
Berdasarkan
Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) Kementerian Pertanian, Produksi padi
Provinsi Lampung tahun 2022 sebesar 3,3 juta ton GKG dengan luas panen 505.335
hektar, dan produksi beras sebanyak 1,9 juta ton.
“Ditengah
lesunya perekonomian akibat dampak pandemi Covid 19, kita masih bisa berbangga
dan tetap optimis dalam rangka pemulihan ekonomi daerah, kita masih mampu
menunjukkan keberhasilan pembangunan terutama di sektor pertanian,” tambah
Kusnardi.
Perkiraan
Produksi Jagung di Provinsi Lampung Tahun 2022 sebesar 3.278.894 ton, meningkat
4,26 % dibanding produksi jagung tahun 2021, sedangkan poduksi ubikayu sebesar
6.719.088 ton, meningkat 8,47 % jika dibandingkan produksi ubikayu Tahun 2021.
Untuk sub
sektor Hortikultura Provinsi Lampung produksi komoditas unggulan terjadi tren
peningkatan selama beberapa tahun terakhir Pisang 3,23%, Nenas 12,25 %, manggis
115,88 %.
Indeks
Ketahanan Pangan (IKP) Provinsi Lampung Tahun 2022 sebesar 78,61 meningkat 0,83
dibanding IKP Tahun 2021, hal ini menggambarkan Provinsi Lampung memiliki
ketahanan pangan yang baik. Indeks ketahanan pangan Provinsi Lampung lebih
tinggi dari Indeks Ketahanan Pangan Nasional (60,2).
“Hal tersebut
dicapai dengan adanya dukungan Program dan Kegiatan yang berasal dari APBD
Provinsi Lampung dan APBN Kementerian Pertanian RI. Program dan kegiatan yang
selama beberapa tahun ini telah kita laksanakan dengan baik melalui kerjasama
antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten bersama-sama dengan penyuluh, BPP,
Perbankan, tokoh masyarakat, organisasi pertanian seperti KTNA, masyarakat
(petani), serta instansi terkait lainnya,” ujar Kusnardi
Dengan
capaian-capaian tersebut, Kusnardi mengapresiasi kepada semua pihak yang telah
bekerja keras khususnya jajaran lingkup ketahanan pangan, tanaman pangan dan
hortikultura baik di pusat, provinsi maupun di kabupaten/kota.
“Pada
kesempatan Musrenbangtan ini, saya meminta kita semua dapat lebih serius
mengidentifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya, memanfaatkan peluang
serta lebih fokus dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan pada
tahun-tahun mendatang secara lebih konkrit.” tegas Kusnardi.
Dia berharap
agar sinergisitas pusat, provinsi dan kabupaten/kota terus ditingkatkan.
Kegiatan
Musrenbangtan dilanjutkan dengan pemaparan dari Kementerian Pertanian RI dan
dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab. (hendri/adpim)
Comments