Badan Litbang Kemendagri Mereplikasi Inovasi Kabupaten Bandung
OTENTIK (JAWA BARAT) – Badan Litbang
Kemendagri mereplikasi sejumlah inovasi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten
Bandung untuk dimasukkan ke dalam sistem Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja
Indah). Kerja sama replikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan komitmen
yang dilakukan Kepala Badan Litbang Kemendagri, Dr. Agus Fatoni, bersama Bupati
Bandung H. Dadang M. Naser. Penandatangan ini dilakukan dengan memperhatikan
protokol kesehatan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Bandung di Soreang, Kamis
(10/9/2020).
Aplikasi yang
direplikasi tersebut, di antaranya yaitu Elektronik Survei Kepuasaan Masyarakat
(e-SKM), Aplikasi Informasi Kelitbangan Sabibulungan (APIKS), dan Sabibulungan
Bangun UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan Koperasi untuk Masyarakat
(Sabuk Mas).
Fatoni
menuturkan, Badan Litbang Kemendagri bakal mengembangkan aplikasi tersebut,
agar dapat digunakan secara nasional oleh seluruh pemerintah daerah. “Upaya ini
dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan dan meningkatkan pelayanan
publik,” tutur Fatoni.
Puja Indah
merupakan sistem yang dibangun Badan Litbang Kemendagri yang berisi beragam
layanan inovasi yang dapat direplikasi oleh pemerintah daerah. Tak sedikit,
inovasi tersebut berasal dari hasil replikasi inovasi daerah lain yang dinilai
berhasil dan potensial untuk dikembangkan.
Sementara
itu, Dadang Naser mengatakan, penerapan inovasi yang dilakukan Kabupaten
Bandung merupakan upaya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan publik. Selain itu, upaya ini juga untuk
memberdayakan peran masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah, khususnya di
Kabupaten Bandung.
“Tentu dengan
kreativitas dan inovasi, di mana teknologi komunikasi dan informasi, sudah
sepatutnya inovasi kita lakukan terus menerus. Berbagai pelayanan publik,
termasuk inovasi-inovasi yang dilakukan di Kabupaten Bandung harus terus
dievaluasi,” tutur Bupati.
Mengacu hasil
penelitian yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Bandung, bahwa tingkat
kepuasan masyarakat dilihat dari sisi pelayanan publik, mampu mencapai angka
82,32 persen. “Berikutnya laju pertumbuhan ekonomi kami di atas rata-rata Jawa
Barat dan nasional. Sedangkan investasi Kabupaten Bandung meningkat 12,5 persen
di kala Covid-19, yaitu tembus di angka Rp 24 triliun,” ucap Dadang.
Dalam
kesempatan itu, dirinya juga mengajak kepada masyarakat agar tetap produktif
meski di tengah pandemi. Terlebih pemerintah daerah telah membangun beragam
inovasi yang dapat dimanfaatkan. Sampai pada 2020 ini, Kabupaten Bandung
mencatat telah memiliki sebanyak 56 inovasi perangkat daerah, dan 112 inovasi
desa.
“Saya
mengharapkan, agar segenap perangkat daerah terus menciptakan inovasi di bidang
tugasnya masing-masing, sehingga Kabupaten Bandung memiliki daya saing
nasional,” tutup Dadang.
Dalam acara
tersebut, turut hadir Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Badan Litbang
Kemendagri, Matheos Tan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D)
Hj. Linda Al Amin, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung H.
A. Tisna Umaran, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung H. Cakra Amiyana, Kepala
Bappeda se-Bandung Raya dan para kepala perangkat daerah (PD) Kabupaten
Bandung. (herman IT)
Comments