Gubernur Arinal Dorong Lobster Jadi Unggulan Sektor Perikanan dan Dukung Pariwisata Lampung
OTENTIK (PESAWARAN) – Gubernur Lampung,
Arinal Djunaidi, didampingi Ari Nanda Djausal, Direktur Utama PT. Sai Batin
Perikanan Indonesia dan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung, melakukan kunjungan peninjauan ke
lokasi Budidaya Lobster yang terletak di wilayah perairan Tanjung Putus
Kabupaten Pesawaran, Rabu (16/9/2020) pagi.
Perjalanan
selama 1 jam 30 menit ditempuh menggunakan kapal laut, dimulai dari Dermaga C
Pelabuhan Pelindo II Panjang menuju titik lokasi di Tanjung Putus.
Dalam kesempatan
peninjauan tersebut Gubernur Arinal melihat secara langsung usaha Budi Daya
Lobster yang dikelola oleh PT. Sai Batin Perikanan yang berada di Wilayah
Perairan Tanjung Putus Kabupaten Pesawaran.
Menurut
Arinal, Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang besar dengan wilayah
perairan laut yang luas, bersih dan aman, sehingga dirinya sangat konsen
dan mendukung pembangunan juga
pengembangan bidang perikanan yang nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai
sarana pengembangan budidaya Lobster agar menjadi komoditi utama Lampung untuk
diekspor ke berbagai negara tujuan.
"Dengan
adanya Budidaya Lobster ini saya berharap dapat menjadi unggulan di sektor
perikanan di Provinsi Lampung dan menjadi komoditi utama Lampung untuk diekspor
ke berbagai negara tujuan," harap Arinal.
Gubernur
berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mendukung penuh upaya Pemerintah
Daerah dan investor yang menanamkan modalnya di Provinsi Lampung.
Sementara itu
menurut Saepudin, Kepala Desa Sukarame-Tanjung Putus, bahwa masyarakat di
Desanya sangat mendukung sepenuhnya kehadiran para investor dan berharap dapat turut serta membangun
daerahnya dan mengenalkan produk olahan lokal khas daerahnya.
"Wilayah
desa Sukarame Tanjung Putus adalah sumber penghasil pisang, coklat dan kelapa.
Melalui pengembangan usaha kreatif di bidang makanan olahan yang berbahan dasar
dari sumber komoditi lokal, UMKM juga
terus berinovasi untuk mengembangkan produknya," terang Saepudin.
"Masyarakat
di desa Sukarame rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan kami mendukung penuh
jika ada investor yang akan berinvestasi di daerah kami," ujarnya lagi.
Dalam
arahannya, Gubernur mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 2020 yang akan
datang, Pemerintah Provinsi Lampung akan
meluncurkan Program Kartu Petani Berjaya. Untuk itu setiap nelayan diharapkan
agar memanfaatkannya. Menurutnya, petani dan nelayan akan dibantu dengan cara
diberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Petani
dan nelayan silahkan buat kelompok,
daftarkan agar dapat memanfaatkan fasilitas KUR tersebut," ungkap
Arinal.
Pada dialog
antara Gubernur dan pengelola keramba terungkap bahwa keramba yang dikelola
saat ini merupakan keramba tenggelam pengembangan dari model keramba sebelumnya
yaitu keramba apung.
Sebagaimana
dijelaskan oleh Ricky, petugas
operasional Keramba, keramba yang dikelolanya saat ini seluas 1000 m2
dari rencana 4 Ha dan baru beroperasi sejak bulan Juni 2020, yaitu sejak
diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020
tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan.
Saat ini
Lobster yang dikembangkan di lokasi Tanjung Putus merupakan jenis Lobster Mutiara, Lobster Pasir dan Lobster Bambu,
sedangkan untuk mencapai ukuran berat antara 160 gr - 250 gr dibutuhkan waktu 4
bulan dari mulai penanaman benih (benur). Setiap 1 minggu diadakan pengambilan
sampling dan setiap sebulan 1 kali dilakukan grading atau pemilahan berdasarkan
ukuran, sedangkan keramba yang digunakan adalah jenis keramba tenggelam dengan dimensi 3 x 3 x 4 meter yang
ditenggelamkan hingga kedalaman laut 7 sampai
10 meter. Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa lokasi saat ini yang
dikunjungi merupakan lokasi yang aman ombaknya dan memenuhi persyaratan teknis untuk pembudidayaan
Lobster.
Disisi lain,
Gubernur Arinal akan memperjuangkan dan mendorong pengembangan Pariwisata
Lampung yang dapat menopang seluruh aktivitas perekonomian, perikanan dan
sektor lainnya untuk menjadi Pariwisata
Nasional sehingga Lampung akan semakin dikenal dan akan mendatangkan keuntungan
bagi masyarakat Lampung.
"Pariwisata
kita akan menjadi wisata Nasional, untuk itu saya berharap lokasi ini menjadi
salah satu obyek tujuan wisata. Saya berharap nantinya wisatawan yang
berkunjung ke Lampung, disamping menikmati keindahan alam juga dapat menikmati
komoditi Lobster dan berbagai komoditi lokal seperti pisang, coklat dan
komoditi lainnya," terang Arinal.
Pada
kesempatan kunjungannya, masyarakat sekitar juga mendapat perhatian khusus
Gubernur menyangkut kesejahteraan dan hal tersebut disampaikan saat berdialog
dengan Kepala Desa setempat.
Gubernur juga
berpesan kepada masyarakat sekitar untuk ikut serta berperan aktif dalam memajukan usaha dan industri pariwisata dan investasi
serta menjaga keamanan di wilayahnya, sehingga para investor dapat berinvestasi
dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Gubernur juga
mencontohkan kondisi masyarakat di Krui. Dirinya senang karena masyarakatnya
memberikan dukungan penuh terhadap usaha pengembangan pariwisata di Pesisir
Barat, faktor keamanan menjadi hal utama.
Lebih lanjut
Gubernur sangat berharap agar Budidaya Lobster di wilayah ini juga dapat
mendorong perekonomian di Provinsi Lampung sehingga masyarakat juga akan ikut
merasakan dampak positif dari keberadaan investasi di bidang perikanan
tersebut. Arinal minta agar produksi Lobster
lebih ditingkatkan untuk mendukung dan menopang perkonomian masyarakat
Lampung.
Arinal juga
mengungkapkan bahwa saat ini Lobster Lampung sangat diminati dan digemari warga
Hongkong, sehingga peluangnya terbuka lebar untuk pengembangan budidaya
lobster, namun demikian harus tetap menjaga kualitas produk. (ida/kominfotik)
Comments