Bumi Dipasena Kembali Panen Berkat Hadirnya Listrik PLN
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Listrik mendorong pertumbuhan ekonomi. Inilah
yang mulai dirasakan petambak udang di Bumi Dipasena, Lampung yang pernah
menjadi tambak udang terbesar di Asia Tenggara dan lumbung udang nasional.
Sejak mendapatkan aliran listrik dari PLN pada bulan Maret lalu, petambak udang
di Dipasena mulai bangkit dan merasakan panen.
Salah satu
anggota Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Wagiran
menuturkan bahwa ini adalah panen tambak perdana memakai listrik PLN dengan
daya 10.600 Volt Ampere (VA). Di tambak berukuran 40x50 meter persegi, Wagiran
menebar 100 ribu ekor benur (benih udang) per petak tambak. Umur udang saat di
panen 90 hari berukuran sekitar 42 ekor per kilogran dengan tonase hasil panen
mencapai 2,6 ton.
“Setelah
disambung listriknya, kami coba langsung menebar benur dengan kepadatan tinggi
dan ternyata berhasil. Ini bukti tambak Dipasena sangat layak dan masih
produktif,” tambah Wagiran dalam press
release, Kamis (17/9/ 2020).
Wagiran pun
menambahkan dari hasil panen kali keuntungan yang didapatnya bisa mencapai Rp
150 juta. Hasil itu pun baru dari satu tambak.
Sebelumnya,
petambak udang Dipasena menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Wagiran menuturkan bahwa hadirnya listrik PLN memangkas biaya operasional,
khususnya untuk pembelian BBM.
Biasanya
dalam 1 bulan biaya untuk membeli BBM guna keperluan genset mencapai 7 juta
rupiah namun ketika menggunakan listrik PLN, kini biaya untuk keperluan listrik
hanya 2 juta rupiah. Dengan kualitas listrik yang lebih baik dan murah otomatis
meningkatkan keuntungan dari usahanya.
“Alhamdulillah
dari panen kali ini bisa mendapat sekitar Rp 150 juta. Ini hanya satu tambak
ya, satu tambak lagi saya panen dini waktu umur 60 hari. Saya kurang teliti
mengamati udang dari awal, telat ngincir, dan udang kurang oksigen akhirnya 1
tambak itu banyak yang mati,” ujar Wagiran.
Tidak jauh
berbeda, Ketua P3UW Lampung, Suratman yang sangat apresiasi upaya PLN yang
sudah berhasil menerangi Bumi Dipasena.
“Dengan hadirnya
listrik ini, tentu Bumi Dipasena ini menjadi lebih produktif dan tetap menjadi
lumbung udah nasional,” ujar Suratman.
Guna
meningkatkan layanan listrik di Bumi Dipasena, pada Agustus lalu, PLN juga
telah berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi Mesuji – Dipasena
150 kiloVolt, yang membentang sepanjang 73,6 kms (Kilo Meter Sirkuit), dan di
topang 211 Tower.
“Hal ini
merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung program pemerintahan Presiden Joko
Widodo, salah satunya dengan meningkatkan produksi udang dalam negeri,
khususnya di Bumi Dipasena ini,” ucap General Manager PLN Unit Induk Distribusi
Lampung, Pandaporan Manurung.
Bumi Dipasena
yang berada di Provinsi Lampung merupakan salah satu lumbung tambak udang
nasional dengan udang windu dan udang vaname sebagai produk unggulan.
Sebelumnya, Dipasena bahkan disebut sebagai tambak udang terbesar di Asia
Tenggara. (ida/rls)
Comments