Aparat Kepolisian bersama TNI Amankan Lokasi Kerusuhan Warga di Mulyorejo
OTENTIK (LAMPURA)–Aparat
Kepolisian Resor Lampung Utara bersama TNI dari Kodim 0412/Lampung Utara
mengamankan lokasi kerusuhan warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Bunga Mayang,
Kabupaten Lampung Utara, Minggu (24/9/2017).
Pasi Intel Kodim 0412/Lampung Utara Kapten Kav Andi Budiman SSos membenarkan
anggota Babinsa sudah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan kerusuhan
agar tidak meluas. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa dan
pemuka warga. "Ya kami sudah
perintahkan anggota untuk ikut mengamankan lokasi kejadian," ujar Andi.
Aparat sudah berjaga-jaga di lokasi serta mengevakuasi tetangga rumah pelaku
yang dibakar massa.
Sulistianto, Kades Mulyorejo, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara
mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan. Dirinya juga sudah
meminta tetangga yang bersebelahan dengan rumah yang dibakar massa untuk
mengungsi.
"Ya tadi sudah saya minta warga
yang berdekatan rumah dengan lokasi kejadian untuk pindah dulu. Kalau yang
membakar belum tahu pasti, sekelompok orang, tapi kami nggak kenal," ujar
Sulistianto
Sedangkan keluarga korban Suhaili meminta kepolisian menangkap Jn yang diduga
pelaku pembunuhan korban.
Diduga akibat tidak terima atas penemuan mayat korban Suhaili, warga Desa
Pakuon, Kecamatan Bunga Mayang, yang ditemukan tewas di kebun tebu dalam
kondisi mengenaskan lantaran diduga terlibat perkelahian dengan pelaku Jn.
Puluhan keluarga korban mendatangi rumah Jn di Desa Mulyorejo, Kecamatan Bunga
Mayang. Lantaran tidak bertemu pelaku Jn, keluarga korban yang tak terima atas
kematian Suhaili langsung membakar rumah pelaku.
Sebelumnya, dua saksi warga Hotib (38 tahun), warga Desa Sukadana Ilir,
Kecamatan Bunga Mayang dan Angga Saputra (19 tahun) warga Desa Mulyorejo 1,
Kecamatan Bunga Mayang mendapat informasi bila korban dan pelaku hendak
berkelahi ke arah perkebunan tebu Kali Merah Desa Mulyorejo 1. Saksi yang
berusaha mencari menemukan korban tewas dengan kondisi mengenaskan. (jn/red)
Comments