Gubernur Arinal Sampaikan Apresiasi atas Dipercayainya Provinsi Lampung Gelar Latihan Marpolex 2020
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih atas
kepercayaan Pemerintah Pusat atas Gelar Latihan National Maritime Pollution
Exercise (Marpolex) 2020 di Area Dermaga B Pelabuhan Panjang, Bandarlampung,
Senin (30/11/2020).
Gubernur
Arinal berharap kegiatan itu dapat melatih dan meningkatkan kerjasama dan
kapabilitas dalam operasi pengamatan, pengamanan, pencarian dan pertolongan,
pemadam kebakaran, serta penanggulangan tumpahan minyak, penanggulangan dampak
tumpahan minyak di laut. Juga pengajuan tuntutan ganti rugi pencemaran di laut.
Kegiatan ini
juga diharapkan Gubernur dapat melatih personil dalam perencanaan, komando dan
pengendalian dalam satu operasi integrasi.
Pelaksanaan
Marpolex di Provinsi Lampung saat ini, jelas Gubernur Arinal, merupakan yang
kedua kalinya, dimana yang pertama kali pernah dilaksanakan pada tahun 2004 di Pelabuhan Panjang.
"Kegiatan
ini sangat tepat dilaksanakan di Provinsi Lampung karena posisi Provinsi
Lampung sangat strategis secara geografis maupun topografis karena merupakan
daratan yang dikelilingi oleh laut, dimana terdiri dari daratan seluas ±
35.288,35 km2 dengan luas perairan laut Provinsi Lampung diperkirakan ± 24.820
km2. Sementara itu panjang garis pantai Provinsi Lampung ± 1.105 km serta
berbatas langsung dengan Selat Sunda," jelas Gubernur Arinal.
Posisi
Provinsi Lampung, ujar Gubernur, yang berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI) memiliki pelabuhan Laut International,
kawasan strategis national latihan TNI AL, jalur perdangan laut antar pulau,
regional national dan international serta masuk dalam kawasan TSS (Traffic
Separation Sceme) sehingga sangat rawan terhadap terjadinya potensi kecelakaan
laut.
Selain itu,
tidak menutup kemungkinan terjadinya tumpahan minyak di laut akibat kecelakaan.
Sehingga pelatihan marpolex di Lampung ini sangat tepat dan dibutuhkan.
"Gelar
Latihan Nasional Marpolek 2020 dapat mendorong partisipasi dan keterlibatan
stakeholder dari pengusahaan minyak, perusahaan pelayaran, pengelola terminal
khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri dalam usaha bersama mengontrol
dan menanggulangi tumpahan minyak di laut," jelas Gubernur Arinal.
Oleh karena
itu, Gubernur mengharapkan agar peserta dapat mengikuti dengan baik sehingga penyelenggaraan National
Marpolex 2020 berjalan dengan lancar, tertib dan sukses.
"Serta
dapat menjadikan ilmu dan pengalaman bagi seluruh peserta jika sewaktu waktu terjadi musibah kecelakaan laut yang
tidak kita inginkan," tambahnya.
Dalam
kesempatan itu, secara virtual, Menteri Perhubungan. Budi Karya Sumadi
menjelaskan bahwa pelatihan Marpolex sebagai bukti bahwa Indonesia memberikan
perlindungan dalam lingkungan maritim.
Lampung
merupakan kawasan strategis yang terletak dekat selat sunda.
Lampung
dipilih sebagai lokasi pelaksanaan latihan Marpolex 2020 dengan maksud menguji
kesiapan personil dan peralatan hingga terwujudnya sebagai lokasi perbantuan
apabila terjadi musibah pelayaran di kawasan Selat Sunda.
Pelaksanaan
Marpolex 2020, lanjut Menhub Budi Karya Sumadi, bertujuan diantaranya untuk
menguji dan mengevaluasi prosedur penanganan tumpahan minyak dalam secara
lokal, daerah, dan nasional. Serta melatih dan meningkatkan kerjasama dan
kapabilitas dalam operasi pengamatan, pengamanan, pencarian dan pertolongan,
pemadam kebakaran, penanggulangan tumpahan minyak, penanggulangan dampak
tumpahan minyak di laut, dan sebagainya.
Adapun unsur
yang terlibat dalam pelaksanaan Marpolex 2020 yaitu Ditjen Perhubungan Laut,
Pemda Lampung, Pangkalan TNI-AL, Basarnas, Ditpolair, SKK Migas, PT. Pertamina,
PT. Pelindo, dan stakeholder.
Dalam
kesempatan itu, Inspektur Upacara, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Andi Hartono
melaporkan National Marpolex 2020 bertujuan untuk menguji coba dan mengevaluasi
prosedur penanggulangan tumpahan minyak di laut: menguji coba dan mengevaluasi
kemampuan dalam penanggulangan tumpahan minyak di laut.
Kemudian,
melatih dan meningkatkan kerjasama serta kapabilitas dalam operasi pengamatan,
pengamanan, pencarian dan pertolongan.
Juga dalam
pemadaman kebakaran, penanggulangan tumpahan minyak di laut, penanggulangan
dampak tumpahan minyak dan pengajuan tuntutan ganti rugi pencemaran di laut;
Melatih personil dalam perencanaan, komando dan pengendalian operasi
penanggulangan tumpahan minyak di laut.
Serta
mendorong partisipasi dan keterlibatan stakeholder dari pengusahaan migas dan
perusahaan pelayaran dalam usaha bersama mengontrol dan menanggulangi tumpahan
minyak di laut. (ida/adpim)
Comments