Kapolri Minta Masyarakat Hilangkan Polarisasi dan Bersatu Membangun Bangsa
OTENTIK (JAWA BARAT) – Kapolri Jenderal Polisi
Listyo Sigit Prabowo melanjutkan serangkaian kunjungan silaturahminya. Bersama
jajarannya, Kapolri menyambangi kantor pusat Persatuan Islam atau Persis di
Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan Ciamis, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sigit diterima
langsung oleh Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria dan jajaran pengurus. Kujungan
ke Persis ini, sebetulnya telah diagendakan sejak awal Listyo dilantik sebagai
Kapolri, namun karena satu dan lain hal baru berkesempatan hari ini.
"Kedatangan
saya didampingi Kapolda Jabar, Asops, Kadiv Propam, Kadiv Humas, Wakabareskrim,
Wakabik dan Korwas PPNS," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam
keteranganya, Selasa (16/3/2021).
Dalam
pertemuan hangat dengan organisasi yang telah berdiri sejak September 1923 di
Bandung itu, Kapolri menyampaikan beberapa hal, antara lain tukar pandangan
bagaimana menghilangkan polarisasi di tengah masyarakat yang terjadi pasca
Pemilu dan Pilpres 2019.
"Bagaimana
kita bersatu dengan menghilangkan polarisasi untuk membangun bangsa ini,"
kata Sigit.
Disisi lain,
mantan Kapolda Banten ini megharapkan agar ulama dapat mengambil peran
sekaligus membantu tugas-tugas Kepolisian dalam menjamun dan memelihara Kemanan
dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Menurut Sigit, melalui bahasa ulama
dinilai lebi efektif untuk mensosialisasikan sekaligus mengedukasi umat.
"Meminjam
tangan ulama untuk memberikan edukasi kamtibmas agar mudah dipahami oleh
umat," ungkap mantan Kabareskrim
Polri ini.
Sementara
itu, Ketum Persis KH Aceng Zakaria mengapresiasi pertemuan ini. Menurutnya,
baru kali ini ada Kapolri yang bersilaturahmi dengan Persis.
Terkait Ulama
agar ikut mengambil peran menurutnya sejalan dengan visi misi organisasi yang
dia pimpin. Persis, kata Aceng, merupakan organisasi yang selalu mendukung
Umaro atau pemimpin agar mudah dalam bekerja.
"Persis
memposisikan diri sebagai tugas ulama mencerdaskan bangsa dan mensolehkam
umat," tambah KH Aceng Zakaria. (ida/rls)
Comments