Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Apresiasi Gubernur Arinal, Berhasil Kendalikan Covid-19
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Ketua Satgas
Penanganan Covid-19 Doni Monardo berikan apresiasi tinggi kepada Gubernur
Lampung Arinal Djunaidi karena berhasil melakukan penanganan dan pengendalian
Covid-19 di Provinsi Lampung dengan sangat baik.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo
dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung, yang
dilaksanakan di Gedung Pusiban, Bandarlampung, Jum'at (19/3/2021).
"Terimakasih
kepada Pak Gubernur dan Bupati/Walikota yang telah bekerja keras dalam
pengendalian Covid-19," ujar Doni Monardo.
Secara umum,
ujar Doni Monardo, Lampung memiliki prestasi yang cukup baik. Angka kasus aktifnya
itu jauh dari angka kasus aktif nasional.
"Kalau
angka kasus aktif nasional mencapai 9,16% maka kasus aktif Lampung 4,59%. Angka
kesembuhannya juga masih di atas angka kesembuhan nasional, angka kesembuhan nasional 88,16% dan Lampung 90,09%,” ujar Doni.
Namun, lanjut
Doni Monardo, masih ada yang belum optimal, yaitu angka kematian di Lampung
mencapai 5,32%, sedangkan angka kematian Nasional 2,71%.
Dari
pembicaraan dengan Pak Gubernur dan Bupati/Walikota serta Kadis Kesehatan
Provinsi Lampung terlihat bahwa angka kematian itu terjadi paling banyak pada
periode bulan Januari 2021.
Langkah yang
perlu dilakukan, ujar Doni, yaitu evaluasi terhadap seluruh tim yang bergabung.
"Kalau
pengalaman kami di Satgas, yang pertama adalah kelompok yang rentan, di mana
yang meninggal adalah mereka yang berusia di atas 47 tahun dan memiliki
komorbit. Adapun langkah penanganan yang
lebih baik adalah mengetahui gejalanya dari awal, dan jangan sampai terlambat
membawa ke rumah sakit,” ujar Doni Monardo.
Kemudian,
lanjutnya, disiplin dalan mematuhi prosedur dan menerapkan protokol kesehatan,
melakukan vaksinasi, menjaga kekompakan dan tetap konsistensi.
Pada
kesempatan itu, Doni Monardo juga mengapresiasi kehadiran seluruh
Bupati/Walikota. “Salah satu hal yang dapat mengendalikan Covid-19 ini, kalau
para pemimpinnya kompak, saling berkoordinasi, dan komunikasi dengan baik,”
ujarnya.
Sementara
itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa Provinsi Lampung masih
dalam posisi terkendali. Banyak yang sembuh, berkurang yang terkena, namun yang
belum optimal dari tingkat kematiannya.
“Untuk
menurunkan angka kematian, saya akan lakukan pertemuan dengan para dokter dan
rumah sakit yang mendapatkan rujukan, dan yang tidak rujukan agar tetap
berupaya dan berjuang mengobati yang terdampak,” jelasnya.
Dalam Rakor
tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa pertemuan ini
merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam rangka monitoring evaluasi,
sinergi dan koordinasi secara berjenjang antara pusat dan daerah dalam rangka
penanganan Covid-19.
Kasus
Konfirmasi Covid-19 pertama di Provinsi Lampung, jelas Gubernur Arinal,
dipublikasi pada tanggal 18 Maret 2020, sehingga sudah satu tahun pandemi
Covid-19 ini berlangsung hingga saat ini.
Tercatat
pertanggal 18 Maret 2021, yaitu jumlah kasus konfirmasi mencapai 13.425 kasus,
jumlah kasus konfirmasi yang sembuh
sebanyak 12.095 kasus (90,09%).
Jumlah kasus
konfirmasi aktif sebesar 616 kasus (4,59%), dan Jumlah kasus
konfirmasi meninggal sebanyak 714 kasus (5,32%).
"Situasi
Pandemi Covid-19 sampai saat ini bila dilihat dari jumlah kasus baru konfirmasi
Covid-19 dalam satu bulan terakhir telah ada penurunan kasus lebih dari
50%," ujarnya.
Penanganan
Covid-19 ini merupakan pembelajaran dan hal yang baru bagi Provinsi Lampung dan
mungkin bagi seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
"Provinsi
Lampung dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19 juga masih banyak ditemukan
kendala dan hambatan baik dari sarana prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM) dan
lainnya. Namun demikian Pemerintah Provinsi Lampung dan segenap pihak terkait
akan terus bersinergi guna mengoptimalkan penanganan Covid-19 di Provinsi
Lampung," jelasnya.
Adapun Peran
Pemerintah Provinsi Lampung dalam penanganan Covid-19 yakni melakukan Testing,
Tracing, Treatment, Isolasi dan Karantina serta komunikasi Risiko dan
Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan.
Untuk
Testing, penegakkan diagnostik dengan gold standar RT-PCR pada awalnya masih
merupakan kendala karena belum ada alat RT-PCR dan masih mengirimkan sampel ke
Balitbangkes Jakarta dan BTKL Palembang.
"Alhamdulillah,
Saat ini Lampung telah memiliki sarana RT-PCR pemerintah sebanyak 7 unit dan
dikelola swasta 2 unit, serta ada alat Tes Cepat Molekuler/TCM sebanyak 3
buah," jelas Arinal.
Untuk
Tracing, pada awalnya juga terkendala oleh karena masyarakat yang belum
kooperatif, adanya stigma di masyarakat dan ketidakpercayaan masyarakat akan
adanya Covid-19.
Selain itu
juga ada keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM. Kemudian, Untuk kegiatan
Treatment, pelayanan kesehatan dilakukan oleh Puskesmas dan
Rumah Sakit.
Ada 311 puskesmas
yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota dan
36 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 yang telah dipersiapkan (4 Rumah Sakit
SK Kemenkes, 26 Rumah Sakit SK Gubernur, dan 6 Rumah Sakit SK Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi).
Saat ini
semua rumah sakit di Provinsi Lampung telah berperan dalam tata laksana
Covid-19. Provinsi Lampung telah menetapkan Rumah Sakit Bandar Negara Husada
menjadi pusat rujukan Covid-19 dan juga sebagai Rumah Sakit yang dipersiapkan
jika terjadi eskalasi kasus.
Terakhir,
untuk kegiatan Isolasi dan Karantina, Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi
Lampung telah mempersiapkan ruangan isolasi mandiri bagi kasus konfirmasi tanpa
gejala.
Pada awalnya,
Lanjut Gubernur Arinal, penerapan protokol kesehatan juga masih sulit
dilaksanakan. Namun setelah adanya Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2020 yang
kemudian ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2020 dan juga
peran dari Satgas Covid-19 dalam hal pendisiplinan (TNI, POLRI, Satpol PP,
Satgas Covid-19), maka kesadaran dari
masyarakat terus meningkat. "Pemerintah Provinsi Lampung akan terus
memaksimalkan berbagai upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar dapat
beradaptasi pada kebiasaan baru dalam situasi pandemi," jelasnya.
Lebih lanjut,
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa Provinsi Lampung telah melaksanakan vaksinasi
Covid-19. Adapun estimasi sasaran vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung
sebesar 6.958.799 jiwa dengan total 2 dosis sebanyak 12.117.598 dosis. Saat ini
telah masuk vaksinasi tahap ke-2 untuk pelayanan publik dan lansia.
"Provinsi
Lampung sampai saat ini telah menerima vaksin dari pusat sebanyak 74.160 vial
(single dose) untuk vaksin tenaga kesehatan dan untuk tenaga pelayanan publik
dan lansia telah diterima 33.660 vial (multi dose). Sehingga total vaksin yang
diterima single dose dan multi dose sebanyak 410.760 dosis. Sehingga Provinsi
Lampung masih kekurangan dosis vaksin sebanyak 11.706.838 dosis. Melihat
situasi ini Provinsi Lampung telah
bersurat kepada Menteri Koordinator Perekonomian selaku ketua KPC-PEN terkait kekurangan vaksin.
Adapun
cakupan Hasil Vaksinasi per 17 Maret 2021 yaitu Pertama, Cakupan Hasil
vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan dosis 1 sebesar 94,73% dan dosis 2
sebesar 81,43%. Kedua, Cakupan Vaksinasi Pelayanan Publik dosis 1 sebesar
11,08% dan Dosis 2 sebesar 0,60%. Ketiga, Cakupan Pelayanan Vaksinasi Lansia
untuk dosis 1 sebesar 1,39% dan Dosis 2 sebesar 0,01%.
Provinsi
Lampung juga melakukan percepatan dalam pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga
pelayanan publik yang ada di level Provinsi dengan membuat Pos
Vaksinasi di Auditorium Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Pos Pelayanan
Vaksinasi Bergerak ke Instutisi/Lembaga yang memiliki sasaran besar (lebih dari
500).
Dalam
kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Lampung mengucapkan terima kasih atas
bantuan dari Pemerintah pusat dalam mendukung
Penanganan Covid-19 dan Penanggulangan Bencana di Provinsi Lampung mulai
dari logistik, peralatan, pelatihan-pelatihan dan dukungan dana pasca bencana.
Pada rakor
tersebut, terdapat paparan dari Kadis Kesehatan Provinsi Lampung Reihana
terkait penanggulangan dan penanganan Covid-19 dan pelaksanaan Vaksinasi
Covid-19 di Provinsi Lampung.
Selain itu,
terdapat penyampaian materi dari pihak Satgas Covid-19 terkait perkembangan
Covid-19 di Provinsi Lampung, pelaksanaan penanganan Covid-19, dan terdapat
paparan dari BNPB terkait Materi Kebencanaan termasuk perkembangan program
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami selat sunda.
Dalam acara
Rakor tersebut, BNPB memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung
senilai Rp 2,945 miliar yang terdiri dari PCR Mbiocov 7.500 Test, RNA General
Biological 2.500 Test, VTM Thorax 5.000 Test, Rapid Test Antigen 10.000 test,
dan Masker Kain 50.000 Pcs. (ida/adpim)
Comments