Wagub Chusnunia Buka Rakor Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Provinsi Lampung
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) - Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia, sekaligus menjadi keynote speaker secara daring Rapat Koordinasi Pengawasan Intern Keuangan dan Pembangunan Provinsi Lampung dengan tema "Penguatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pembangunan Melalui Pengawasan Program Strategis Sektor Pertanian Di Lampung", bertempat di Gedung Pusiban , Rabu (07/04).
Turut hadir dalam rakor Deputi Kepala BPKP bidang Investigasi Agustina Arumsari, Inspektur KPK RI Subroto, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Sumitro, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Inspektur Provinsi Lampung Fredy SM, Bupati / Walikota dan Inspektorat se-Provinsi Lampung.
Deputi Kepala
BPKP bidang Investigasi, Agustina Arumsari, mengatakan Rakor ini
diselenggarakan karena masih banyaknya tantangan pembangunan di daerah. Selama
ini berbagai program kegiatan dalam sektor strategis seperti sektor kesehatan,
pertanian, pendidikan, perekonomian dan sektor lainnya yang diselenggarakan di
daerah belum mencapai hasil yang optimal. Keselarasan pembangunan nasional dan
daerah juga masih belum berjalan optimal, masih banyak ditemui pembangunan
daerah yang belum diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional.
Menurut
Agustina, penyebab belum optimalnya pembangunan daerah dikarenakan kualitas
perencanaan yang belum optimal. Desain program/kegiatan tidak dirancang dengan
baik, sasaran tidak didefinisikan dengan jelas dan indikator kinerja belum
dapat diukur secara optimal untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
program/kegiatan. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan upaya bersama dalam
mengawal akuntabilitas keuangan dan pembangunan di daerah.
Penyelenggaraan
pengawasan perlu diperkuat sebagai upaya harmonisasi dan kolaborasi pengawasan.
Diharapkan nantinya dapat mendorong nilai tambah yang dihasilkan dari
pengawasan internal untuk memberikan manfaat pada program pemerintah dan dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Untuk menjaga
sinergi pencegahan korupsi dan pembinaan pengawasan di Pemerintah Provinsi
Lampung, telah dilaksanakan berbagai aktivitas bekerjasama dengan berbagai
pihak antara lain, Penguatan komitmen kepala daerah dalam pelaksanaan pembinaan
pengawasan, Pembentukan unit pengaduan masyarakat dalam whistle-blowing system
dan unit pengendali gratifikasi yang bekerjasama dengan KPK, Pelaksanaan
monitoring center for prevention dan aksi pencegahan korupsi melalui Strategi
Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), Implementasi Sistem Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N
Lapor!), Pelaporan e-LHKPN bagi wajib lapor ASN di Provinsi Lampung, Penguatan
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), Pembentukan Satuan Tugas Sapu
Bersih Pungli (Saber Pungli) bersama Polda Lampung dan Kejaksaan Tinggi
Lampung, Join Audit bersama BPKP pada beberapa perangkat daerah di Provinsi
Lampung dalam rangka pengawasan penanggulangan Covid-19, serta Peningkatan SDM
APIP melalui pelatihan dan diklat bekerjasama dengan BPKP dan Kemendagri.
Dalam upaya
komitmen pencegahan korupsi serta program pembinaan dan pengawasan tersebut,
Provinsi Lampung telah menyusun berbagai regulasi yang terkait dalam bentuk
Peraturan Gubernur maupun Keputusan Gubernur.
Dalam
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, koordinasi dan sinergi kegiatan
pengawasan antara BPKP, APIP dan Inspektorat perlu ditingkatkan sehingga
kedepan pelaksanaannya lebih tepat sasaran.
Wakil
Gubernur Lampung dalam paparannya mengatakan, arah kebijakan pembinaan dan
pengawasan pada tahun 2021 berfokus pada 5 arahan Presiden yaitu pembangunan
SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan
birokrasi dan transformasi ekonomi sebagaimana tertuang dalam Permendagri Nomor
23 Tahun 2020 tentang Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Tahun 2021.
Dalam rangka
mengurangi dampak bencana pandemi Covid, terutama pemulihan ekonomi, diperlukan
percepatan penanganan di wilayah Provinsi Lampung melalui program pemulihan
ekonomi dan akselerasi program vaksinasi.
Pendampingan
program vaksinasi yang dilaksanakan juga oleh BPKP dan Inspektorat Provinsi
telah dilaksanakan di 5 lokasi yaitu Lampung Selatan, Metro, Tanggamus, Pesisir
Barat, Bandar Lampung.
Sesuai dengan
visi misi Pemerintah Provinsi Lampung yang tertuang dalam RPJMD Provinsi
Lampung, beberapa program strategis unggulan yang dilaksanakan Pemprov Lampung
telah disinergikan dengan Pemerintah Pusat dalam rangka implementasi agenda
kerja utama yang pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak.
Diantaranya,
program Kartu Petani Berjaya yang merupakan program prioritas bagi Provinsi
Lampung sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani karena 15
Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung mayoritas penduduknya bekerja sebagai
petani.
"Bapak
Gubernur selalu mengingatkan bahwa Provinsi Lampung menyangga kebutuhan pangan
DKI dan Sumbagsel. Oleh karenanya program yang berkaitan dengan petani menjadi
program andalan utama dalam masa 2019-2024," ungkap Wagub.
Selanjutnya
program Smart Village yang bertujuan untuk mendukung pembangunan dan
penyelesaian berbagai persoalan dan pelayanan masyarakat desa secara cerdas.
Program ini pada intinya adalah ingin membangun Provinsi Lampung dari
pinggiran/Desa.
Kemudian pengembangan
destinasi wisata unggulan kawasan wisata terintegrasi di wilayah Bakauheni yang
bekerjasama dengan PT ASDP, PT Hutama Karya dan ITDC.
Lalu, program
Smart School dan Kartu Pendidik Berjaya sebagai upaya mengoptimalkan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan dan pemberian insentif
guru honorer.
Pemerintah
Provinsi Lampung telah meminta kepada Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
untuk melakukan pendampingan terhadap program strategis tersebut sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan
bersinergi dengan Inspektorat Provinsi Lampung serta Pemerintah Kabupaten/Kota
sehingga tercipta keselarasan dan kesimpulan yang efektif serta efisien dalam
penentuan kebijakan berikutnya.
"Kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota, agar kita dapat terus meningkatkan kerjasama dengan
BPKP maupun APIP dalam sinergi pengawasan berbagai program strategis di daerah
serta menguatkan komitmen dalam penyelenggaraan pemerintah yang bebas
korupsi," kata Wagub.
"Saya
yakin dan percaya, program-program unggulan tersebut dapat berjalan dengan baik
manakala kita semua bersama-sama bahu membahu mendukung dan melaksanakan
program pembangunan sesuai bidang tugas dan tanggung jawab kita
masing-masing," sambung Wagub menutup paparannya.
Rapat
koordinasi ditutup dengan penyerahan Plakat oleh Deputi Kepala BPKP kepada
Sekda Provinsi Lampung dan Inspektur KPK. (ida/kominfotik)
Comments