Gubernur Arinal Ikuti Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2021-2022
BERSAMA
KETUA KSP MOELDOKO, KETUA KPK FIRLI BAHURI DAN PARA MENTERI KABINET INDONESIA
MAJU
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi mengikuti Webinar dan Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi tahun
2021-2022 secara virtual meeting, di Ruang Command Center Dikominfotik, Kantor
Gubernur Provinsi Lampung, Selasa (13/4/2021).
Webinar yang
diselenggarakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) tersebut
diikuti Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Jend. TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko,
S.I.P, Ketua Komisi Pemberantasana
Korupsi (KPK) Komjen. Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si, dan sejumlah menteri
kabinet Indonesia Maju.
Seperti
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Harrarto, Menteri Dalam Negeri Tito
Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahyo
Kumolo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan
beberapa menteri lainnya.
Pertemuan
tahunan kali ini mengambil tema "Cegah Korupsi Dari Hulu ke Hilir".
Dalam arahan
nya, Moeldoko kembali mengingatkan arahan dari Presiden untuk menciptakan
sistem yang menutup celah korupsi atas hak rakyat, tidak menyalahgunakan
kewenangan, tidak mudah disuap serta tidak melakukan pungutan liar.
Moeldoko juga
mengatakan bahwa titik tekan dari 27 aksi pada 3 sektor Stranas PK tahun
2019-2020 sudah menyentuh akar permasalahan dan perlu diperkuat
implementasinya.
Tiga sektor
tersebut yaitu yang pertama pada sektor perizinan dan tata niaga. Penerapan OSS
(Online Single Submission) untuk mempercepat pelayanan perizinan, dan perbaikan
DTKS dan NIK untuk optimalisasi bansos tepat sasaran.
"Layanan
perizinan semakin cepat, menghemat waktu hanya 5-14 hari dan bansos pun seharusnya
semakin tepat sasaran karena data DTKS dan NIK sudah mencapai 88% dan ini
sangat panting khususnya dimasa pandemi covid-19" ujarnya.
Kedua, pada
sektor keuangan negara. Penerapan e-katalog untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas tata kelola pengelolaan barang dan jasa pemerintah.
Dan yang
terakhir sektor penegakan hukum dan reformasi birokrasi. Pengawasan sistem
merit untuk mencegah jual beli jabatan, penguatan APIP untuk pengawasan
internal serta percepatan penerapan SPBE.
Sedangkan
pada aksi Stranas PK 2021-2020 berfokus pada 12 aksi di 3 fokus sektor yang
diataranya yaitu percepatan perizinan dan tata kelola ekspor impor, efektivitas
dan efisiensi pengadaan barang dan jasa, pemanfaatan NIK untuk ketepatan
subsidi, penguatan SPBE, penguatan pengendalian internal pemerintah dan
penguatan intergritas aparat penegak hukum.
Moeldoko juga
mengapresiasi seluruh lembaga pemerintah baik kementerian maupun daerah, pihak
BUMN, swasta dan seluruh elemen masyarakat sipil yang sudah menjalankan dan mendukung
aksi Stranas PK tahun 2019-2020 dengan komitmen penuh dan sungguh-sungguh,
sehingga target dapat dipenuhi.
"Khususnya
kepada lembaga KPK yang selama ini telah menjalin kerjasama yang luar biasa,
saya sangat mengapresiasi" ujar Moeldoko. (ida/adpim)
Comments