Kapolri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI
OTENTIK (JAKARTA) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada
hari ini, Rabu, 16 Juni 2021. Dalam paparannya, Jenderal Sigit bicara
kegiatan Operasi Ketupat 2021 yang dilakukan jajarannya. Dalam Operasi Ketupat
2021, Polri bersama stakeholders yang lainnya melakukan upaya penyekatan arus
mudik dan balik.
Dari 9 Polda
prioritas di 757 titik yang melakukan kegiatan penyekatan arus mudik dan balik,
sebanyak 497.465 kendaraan diperiksa dan 461.626 kendaraan
diantaranya dilakukan putar balik.
“Rapid Test
Antigen secara random sebanyak 32.017 pemudik dengan hasil 31.900
negatif dan 4.327 positif terhadap pemudik yang positif
dilakukan perawatan di RS rujukan daerah setempat,” kata Jenderal
Sigit.
Kemudian, jajarannya juga melakukan penindakan terhadap 835 perjalanan gelap dengan kendaraan karena melakukan pelanggaran. Meskipun sudah melakukan upaya penyekatan, Jenderal Sigit menyebut masih ada sekitar 1,4 juta masyarakat yang melakukan mudik baik jalur darat, laut dan udara. Hal ini yang membuat tiga daerah menjadi episentrum penyebaran COVID-19.
“Pada akhirnya hanya 1.472.304 orang atau 1,1 persen masyarakat yang melaksanakan mudik baik melalui jalur darat, udara dan laut. Dengan yang dilakukan oleh Polri, Satgas COVID-19, dan pemangku kepentingan terkait, namun tetap terjadi episentrum penyebaran COVID-19 di beberapa kabupaten yaitu Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta,” katanya.
Kemudian mantan Kapolda Banten ini menjelaskan episentrum di wilayah Bangkalan, Madura diawali dengan adanya kegiatan halalbihalal.
"Di
Bangkalan terjadi kenaikan karena diawali ada kegiatan halalbihalal pada saat
itu kemudian mengakibatkan beberapa orang positif dan saat ini kita lihat 7
orang meninggal termasuk di antaranya tenaga medis, kasus harian kini mencapai
392 kasus meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus, sehingga
tingkat BOR atau keterpakaian tempat tidur 61 persen," ujarnya.
Sedangkan dii
wilayah Kudus, katanya, ada kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur di
rumah sakit. Dimana awalnya ada di 6 desa yang terpapar COVID-19, kemudian naik
ke 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif.
“Sehingga
menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen,"
ujarnya.
Daerah ketiga
yang menjadi episentrum adalah DKI Jakarta. Jenderal Sigit menyebut ada lima
klaster COVID-19 di Ibu Kota.
"Kemudian
di DKI Jakarta terdapat 5 klaster COVID di DKI, yaitu di Cipayung, di
Cilincing, di Kelapa Dua, di Kayu Putih, dan Ciracas," katanya. (ida/rls)
Comments