DPRD Lampung Bantah Soal Hampir 2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Terancam Kadaluwarsa
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) –:
DPRD Lampung membantah soal hampir 2 juta dosis vaksin covid-19 terancam
kadaluwarsa. Adapun rinciannya, 1.026.354 dosis vaksin Covid-19 yang belum
terpakai dan terancam kedaluwarsa.
Sementara
keberadaan buffer stock sebanyak 874.142 dosis yang tersimpan di Instalasi
Farmasi dan Kalibrasi Alat Kesehatan
belum termanfaatkan.
Menurut
Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo saat ini dosis vaksin covid-19 yang
belum terpakai mencapai 319 ribu dari total 3,4 juta. Dosis vaksinasi yang
telah diterima Provinsi Lampung sekitar 23,50 persen dari total kebutuhan 14,6
juta.
Jumlah ini
mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya 13 persen setelah adanya kunjungan
dari Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Jadi
kita membantah soal hampir dua juta vaksin di Lampung terancam
kadaluwarsa," kata Deni Ribowo, Rabu (06/10/2021).
"Karena
jumlah vaksin kita yang belum terpakai mencapai 319 ribu," jelas dia.
Saat ini
pemerintah pusat terus mendistribusikan vaksin tersebut ke Lampung secara
bertahap.
Dengan
begitu, sampai saat ini, vaksinasi di provinsi Lampung juga terus berjalan di
puskesmas. "Walaupun kuotanya sedikit, tapi tetap berjalan. Begitupun
vaksinasi dari TNI dan Polri," jelas dia.
Persoalan
disini, kata dia, mengenai input data yang sudah di vaksinasi. Karena ada
beberapa daerah terkendala dengan sinyal.
Hal ini mempengaruhi
penilaian dari pemerintah pusat. Misalnya, ia mencontohkan, beberapa waktu lalu di Suwoh, Lambar, sebanyak 500 orang sudah vaksinasi.
Karena
terkendala dengan sinyal, kemudian data tersebut belum bisa langsung di input,
tetapi dicatat dulu secara manual.
"Jadi
manakala data ini telat masuk atau delay, maka mempengaruhi penilaian dari
pemerintah pusat terhadap kita," tegas dia.
Untuk
diketahui, vaksinasi yang ada di gudang akan expired data pada Januari 2022.
Kemudian vaksinasi moderna milik tenaga kesehatan akan expired pada November
2021. (ida/rls)
Comments