PTPN VII Mengenalkan Produk Retail kepada Kapolda Lampung
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Regulasi
pemerintah yang membuka peluang BUMN merambah produk retail disambut cepat oleh
PTPN VII. Di bawah operasional induk perusahaan PTPN III Holding, kini beberapa
produk yang menyasar end user ini mulai diedarkan di pasar.
Direktur PTPN
VII Ryanto Wisnuardhy menyampaikan langkah progresif korporasi memasuki pasar
ini kepada Kapolda Lampung Irjen. Pol. Hendro Sugiatno, Rabu (13/10/21). Chief
Ryan, sapaan akrabnya, bertamu ke Mapolda Lampung didampingi SEVP Business
Support PTPN VII Okta Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Bambang Kurniawan, Kabag
Pengadaan Iyushar, dan beberapa staf.
Beberapa
pejabat utama Polda Lampung turut menyambut. Antara lain Dansat. Brimob. Kombes
Pol. Wahyu Widiarso, Dirintelkam Polda Lampung Kombes. Pol. Susilo Rahayu Irianto,
dan Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Lampung Kombes Eddy Hermanto
Pada
pertemuan itu, sejumlah tema aktual menjadi pokok bahasan. Ryanto sekilas
menjelaskan profil perusahaan PTPN VII yang merupakan anak perusahaan PTPN III
Holding di bawah Kementerian BUMN. Memiliki aset berupa kebun dan pabrik di
Lampung, Sumsel, dan Bengkulu, kata Ryan, PTPN VII membudidayakan empat
komoditas; kelapa sawit, karet, tebu (gula putih), dan teh.
Ryan juga
menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dengan Polri, khususnya Polda
Lampung, Polda Sumsel, dan Polda Bengkulu dalam menjaga aset negara. Juga
kepada jajaran TNI dar berbagai matra dan kesatuan.
“Sebagai
korporasi yang sahamnya dimiliki negara, kami merasa sangat terbantu dengan
peran serta Polri dalam pengamanan aset. Sebab, aset kami ini berada di tengah
masyarakat dan situasinya terbuka. Dengan dukungan TNI dan Polri, aset negara
ini alhamdulillah tetap terjaga,” kata dia.
Kepada
Kapolda, Ryan juga meminta dukungan ke depan yang lebih intensif dengan
meluasnya cakupan urusan berkaitan dengan mulai masuknya produk retail PTPN VII
ke pasar bebas. Hal ini mengingat urusan memasarkan produk langsung kepada
pembeli di pasar retail memiliki kerumitan lebih.
“Kalau selama
ini, kami hanya memproduksi produk setengah jadi, dan produk jadi tetapi
pemasarannya partai besar. Mulai 2020 lalu, PTPN Grup mulau memasuki pasar
retail dengan produk kemasan eceran. Dan ini akan jauh lebih rumit urusannya,”
kata dia.
Beberapa
produk dibawa dan ditunjukkan kepada Kapolda dan jajaran. Antara lain, gula
putih kristal dengan merek Walini kemasan satu kilo gram yang merupakan
produksi Pabrik Gula Bungamayang dan Cintamanis. Juga ada teh Gunung Dempo
dengan berbagai jenis, model sajian, dan ukuran kemasan yang diproduksi PTPN
VII Unit Pagaralam, Sumsel.
Selain itu,
Ryan juga mengatakan pihaknya akan mengedarkan produk retail lain yang
diproduksi oleh anak perusahaan PTPN Holding. Antara lain, beberapa produk
retail yang dikemas dengan merek Nusakita.
“Oleh karena
itu, kami pamit kepada Pak Kapolda Lampung dan jajaran bahwa dalam waktu dekat
akan ada produk kami beredar di pasar. Semua perizinan dan regulasi lainnya
sudah selesai,” kata dia.
Menanggapi
itu, Kapolda Lampung Hendro Sugiatno mengapresiasi PTPN VII anak perusahaan PTPN
Group yang kini telah merambah kebisnis hilir. Ini menjadi kebanggan tersendiri
bagi daerah tempat perusahaan perkebunan. Sebab, kata dia, produk yang dijual
di pasar bebas yang merupakan produksi sendiri menjadi kebanggaan bagi negara.
Hendro juga
menyatakan siap mengawal setiap kebijakan PTPN VII yang menjalankan fungsinya
sebagai lembaga ekonomi milik negara. Ia mengajak PTPN VII untuk terus
bersinergi dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan kenyamanan wilayah
yang kondusif.
“PTPN VII sebagai lembaga ekonomi milik negara punya
peran sangat besar untuk menciptakan suasana kondusif. Ada ribuan lapangan
kerja, membuka isolasi wilayah, membangun ekonomi daerah, dan lainnya. Sebab,
keamanan ini bisa dipicu jika ekonomi warga terganggu,” kata dia. (ida/humas
Comments