Dua Kompi Satbrimobda dan 20 Personil Direktorat Reskrimum dan Direktorat Intelkam Diturunkan
OTENTIK
(LAMTENG) – Guna memastikan keamanan pasca aksi
massa di PT Gunung Aji Jaya (GAJ), Pubian, Lampung Tengah, Ratusan aparat
gabungan dari Polres Lampung Tengah,TNI dengan di back up Polda Lampung di
antaranya dua kompi Satbrimobda, serta 20 personil Direktorat Reskrimum dan
Direktorat Intelkam diturunkan.
Dalam hal
ini, Kapolres Lampung Tengah,AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya,S.I.K.,M.Si
mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang saksi terkait
pengerusakan dan pembakaran fasilitas perusahaan PT Gunung Aji Jaya.
"Sampai
hari ini, kami lakukan pemeriksaan secara maraton. Sejak Sabtu malam hingga
siang ini masih dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Sudah 9 orang yang
telah kami diperiksa," kata Kapolres, Senin (21/11/2022).
Menurut AKBP
Doffie, pengerusakan dan pembakaran tersebut sudah sangat anarkis. Pihaknya
akan melakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional.
Terkait
pembakaran gedung dan kendaraan milik PT
GAJ, Kapolres menegaskan akan melakukan penegakan hukum secara profesional dan
proporsional.
"Disini
sudah sangat anarkis. Ini adalah tindak pidana. Dan kami akan lakukan penegakan
hukum," ungkapnya.
Dikatakan
Doffie, informasi dari para saksi itu akan terus dipertajam untuk menentukan
pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pengerusakan dan pembakaran di PT
Gunung Adi Jaya.
"Informasi-informasi
ini akan terus kami pertajam hingga dapat menentukan siapa tersangka di balik
aksi pembakaran dan pengerusakan ini,"paparnya.
AKBP Doffie
pun menghimbau masyarakat, untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum
dan memelihara Kamtibmas. Karena menurut Kapolres,tindakan anarkis akan
merugikan masyarakat sendiri.
"Kami
sampaikan ke masyarakat untuk memelihara keamanan dan ketertiban. Karena sanksi
dari perbuatan itu tetap diatur oleh undang-undang. Siapa berbuat apa, diatur
oleh undang-undang," tuturnya.
Ia
menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya terus melakukan patroli secara
persuasif dan secara rutin untuk memberikan edukasi ke masyarakat agar tidak
melakukan tindakan-tindakan anarkis.
Di setiap
gang perkampungan itu masih terdapat masyarakat yang berjaga 15 orang hingga 20
orang, mereka tidak melakukan hal apapun. Namun setelah diberikan edukasi oleh
petugas secara humanis mereka membubarkan diri.
“Semoga
kedepan lebih kondusif dan permasalahan ini dapat diselesaikan secara
adil,"ungkapnya.
Kemudian,
Kapolres tidak henti-hentinya mengimbau
kepada seluruh masyarakat agar tidak ada yang melakukan provokasi dalam
peristiwa tersebut.
"Provokator
akan diproses secara hukum. Kami minta kepada seluruh masyarakat untuk menahan
diri dan tidak terprovokasi supaya situasi Kamtibmas tetap aman,damai serta
kondusif,"demikian pungkasnya. (ida/humas lt)
Comments