KPK Berkeliling ke 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila), Pemprov Lampung membuat terobosan baru dengan mengoperasikan program Klinik Pertanian Keliling (KPK).
"Sejak Februari hingga akhir
2017, KPK berkeliling ke 15 kabupaten/kota beranggotakan para mahasiswa dan
akademisi untuk mengatasi berbagai masalah petani dan pertanian," kata
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Sabtu (7/10/2017).
Ia mengatakan sasaran program KPK adalah peningkatan mutu, jenis, dan jangkauan
pelayanan ke petani, peternak, dan nelayan, sehingga target Lampung sebagai
lumbung pangan dan energi nasional tetap bertahan dan meningkat.
Sebagai lumbung pangan nasional, katanya, Lampung mendapat tugas dari presiden
untuk mewujudkan swasembada beras. "Alhamudillah produksi gabah kita bisa
memenuhi target pusat. Tentu ini membutuhkan dukungan semua pihak termasuk
perguruan tinggi," katanya.
Ridho menjelaskan, program ini untuk membantu petani, kelompok tani, dan
masyarakat dalam menangani dan merespon cepat permasalahan petani di Lampung.
Selain tanaman pangan, KPK juga membantu petani di bidang peternakan hingga perikanan budidaya dan tangkap. "Semua sumber daya pertanian yang ada di Lampung baik di pemda dan perguruan tinggi dikerahkan untuk melayani petani hingga ke pelosok," katanya.
Program ini, menurut Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, juga
didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
dengan menyediakan peralatan laboratorium dan kendaraan roda empat berjenis
Elf. Sedangkan untuk tim pelaksana KPK berasal dari Fakultas Pertanian
Universitas Lampung dan dinas teknis terkait pertanian.
Hingga pertengahan September 2017, KPK berlangsung di sembilan kabupaten/kota.
Di Lampung Barat, KPK berlangsung 20-21 April 2017 dengan sasaran pengendalian
hama dan penyakit tanaman kopi, yang diikuti para petani Pekon Suka Jaya,
Kecamatan Sumber Jaya dan Kelompok Tani Argo Makmur, Pekon Pampangan, Kecamatan
Sekincau. Kemudian di Cukuh Balak Tanggamus pada 28 Agustus 2017, penyuluhan
budidaya dan pemasaran produk pertanian.
"Pelayanan yang diberikan sesuai informasi atau permintaan dinas atau
instansi terkait di kabupaten/kota, serta permintaan petani secara langsung.
Alurnya, setelah menerima informasi dari mitra konsumen, klinik KPK membentuk
tim untuk menyusun rencana kegiatan pelayanan yang mencangkup jenis layanan,
tenaga ahli, bahan dan alat yang diperlukan," terang Taufik.
Dalam mendukung swasembada jagung, KPK memberikan penyuluhan pengelolaan hama
dan penyakit tanaman jagung terpadu pengelolaan pakan ternak, Tegineneng,
Pesawaran, pada 24 Mei 2017. Di bidang pemberantasan hama, KPK memberikan
penyuluhan serangan Hama dan penyakit kakao, di Desa Wawasan, Kecamantan
Tanjung Sari, Lampung Selatan, pada 13 Juli 2017.
Sedangkan di bidang peternakan, KPK memberikan penyuluhan pengolahan limbah
pelepah kelapa sawit sebagai pakan ternak dan kompos, di Desa Kuala Sekampung,
Kecamatan Sragi dan Desa Kedaung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, 21 Agustus
2017.
Secara umum, kata Dekan FP Unila, Irwan Sukri Banuwa, program KPK ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan peternak mengenai teknologi di bidang pertanian dan peternakan. "Program akan kami lanjutkan hingga akhir tahun ke kabupaten yang belum dikunjungi seperti Pesisir Barat, Lampung Timur, Pringsewu, Way Kanan, Lampung Utara, dan Tulangbawang Barat," jelasnya. (jn/ida)
Comments