Politik

Asroni Paslah Ajak Warga Perkuat Wawasan Kebangsaan di Era Digital

Foto: ISTIMEWA

OTENTIK ( BANDARLAMPUNG ) -- Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, S.Pd., M.M., menegaskan pentingnya memperkuat kembali wawasan kebangsaan dan pembinaan ideologi Pancasila di tengah derasnya perkembangan teknologi. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK), yang merupakan program pemerintah bersama DPRD Kota Bandar Lampung, pada Selasa, 2 Desember 2025.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, terutama di era modern ketika globalisasi dan kemajuan teknologi semakin mempengaruhi gaya hidup. Asroni menilai kegiatan tersebut penting untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap tertanam kuat di masyarakat.

BACA JUGA: DPRD Bandar Lampung Gelar Paripurna Bahas Dua Raperda Strategis dan APBD 2026

Perkembangan Teknologi Mengikis Interaksi Sosial

Dalam paparannya, Asroni menyoroti perubahan pola hidup masyarakat akibat pesatnya teknologi digital. Menurutnya, intensitas penggunaan gawai, terutama handphone, telah mendominasi aktivitas harian hingga mengikis nilai-nilai sosial.

“Kondisi masyarakat kita hari ini sudah sangat terkikis oleh perkembangan teknologi. Kita lebih sering memegang handphone, membuka Facebook, Instagram, TikTok, dan media sosial lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, memudarnya kebiasaan Anjangsana atau silaturahmi langsung antarwarga maupun keluarga. Dahulu masyarakat terbiasa berkunjung untuk bertemu dan berbincang, kini interaksi bergeser ke telepon atau pesan singkat.

"Bahkan ketika berkumpul pun, kita lebih banyak memegang handphone daripada berbincang bersama teman ataupun keluarga", Terangnya.

Konten Negatif Ancam Pembentukan Karakter Anak

Selain mengurangi interaksi sosial, Asroni menyoroti maraknya konten negatif di media sosial yang dapat diakses anak-anak tanpa filter. Ia menyebut banyak konten “aneh” dan tidak edukatif yang muncul bebas di platform digital.

“Di media sosial banyak konten yang belum bisa dicerna oleh anak-anak, tetapi sudah tampil di TikTok, Facebook, atau Instagram. Ini tugas kita sebagai orang tua untuk mengawasi,” katanya.

Asroni menekankan bahwa pendampingan orang tua sangat penting agar anak tidak terpapar konten yang dapat memengaruhi pola pikir mereka.

Dalam kesempatan itu, Asroni juga menyinggung kebiasaan sebagian masyarakat yang mudah percaya pada informasi di media sosial tanpa melakukan verifikasi. Banyak warga yang langsung berkomentar atau menyebarkan informasi tanpa memahami kebenarannya.

“Ada konten muncul, ibu-ibu langsung mengetik untuk mengomentari, padahal belum tentu benar. Bahkan ada yang menghujat pemerintah atau seseorang tanpa tahu faktanya,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut dapat memicu konflik sosial dan memperkeruh suasana jika informasi yang dibagikan ternyata hoaks.

Asroni mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan lebih cerdas dalam memfilter informasi. Ia menyarankan warga untuk memastikan kebenaran informasi yang meragukan dengan bertanya kepada tokoh masyarakat atau aparat wilayah.

“Tanya dulu kebenarannya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, camat, lurah, atau RT setempat. Jangan sampai konten yang tidak jelas menjadi hoaks yang meresahkan,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandar Lampung tersebut.

Sikap kritis, menurutnya, penting dimiliki agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi palsu.

BACA JUGA: Endang Asnawi Tekankan Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Saat Gelar Sosialisasi IPWK

Penguatan Wawasan Kebangsaan Harus Jadi Gerakan Bersama

Menutup paparannya, Asroni menegaskan bahwa penguatan wawasan kebangsaan dan pembinaan ideologi Pancasila merupakan tanggung jawab bersama. Generasi muda perlu dibekali pemahaman kuat agar tidak mudah terpengaruh budaya asing melalui dunia digital.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua—pemerintah, masyarakat, orang tua, tokoh agama, dan lingkungan sekitar. Kita harus menjaga agar nilai-nilai kebangsaan tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rika dan Mahdian Setiawan sebagai Narasumber Kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan awasan Kebangsaan (PIP-WK).

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami tantangan era digital sekaligus tetap memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa.(*/Agoy)

Comments